Berkah Herbal Banner 18



Rabu, 27 Januari 2016

MsConfig - Tab Boot

MsConfig - Tab Boot

Cara Menggunakan Tab BOOT Pada Msconfig


Tab BOOT pada MSCONFIG

Artikel ini adalah bagian dari artikel serial MSConfig (System Configuration).
  1. MSConfig Tab General
  2. MSConfig Tab Boot  - Artikel ini.
  3. MSConfig Tab Services 
  4. MSConfig Tab Startup 
  5. MSConfig Tab Tool
  6. Memperbaiki MSConfig Error 

Artikel MSCONFIG Tab BOOT membahas cara penggunaan tab BOOT, tab ke-dua dalam layar Msconfig atau System Configuration Windows. Pada artikel sebelumnya berisi pengertian Msconfig serta penggunaan tab GENERAL.

Tab BOOT merupakan salah satu tab penting yang didalamnya tersedia berbagai tool untuk pengaturan booting sistem Windows. Dengan Tab BOOT tersedia opsi (pilihan) cukup lengkap tentang bagaimana sistem akan melakukan booting. Tab Boot sangat berguna dalam mengatasi berbagai masalah yang bersumber pada :
  • problem booting sistem, dan (kadang) juga
  • problem instalasi software
NoteScreenshot dibawah ini diambil dari Windows 7, pada Windows XP tidak jauh berbeda. Klik gambar untuk tampilan yang lebih besar.
msconfig tab boot
Gambar-1. Msconfig- tab Boot
msconfig advanced options
Gambar-2. Boot-Advanced options

Fungsi Tab BOOT Dalam MSCONFIG

Tab BOOT memungkinkan kita untuk memilih, bagaimana sistem akan melakukan Booting. Dalam field Boot Options tersedia beberapa pilihan konfigurasi cara booting. Lihat Gambar-1.

Ada kalanya ketika memperbaiki suatu problem PC, kita perlu mengganti mode booting. Beberapa cara memang tersedia dalam Advance Startup Option (booting F8). Artikel terkait - Menggunakan Advanced Startup Option. Tetapi dalam tab Boot ini tersedia opsi (pilihan) yang lebih lengkap dan spesifik.


  1. Safe boot - Minimal : mode ini akan me-load Windows 7 dalam safe mode, artinya hanya file sistem Services penting yang akan di-load, menggunakan GUI standar (Graphical User Interface). Sistem network tidak akan di-load. Artikel terkait - Sifat Safe Mode.
  2. Safe boot - Alternate shell : mode ini, ketika melakukan startup akan membuka Command Prompt dalam Safe Mode, membuka file System Services Windows yang penting. GUI dan Networking tidak akan di-load. Artikel terkait - Safe Mode Command Prompt.
  3. Safe boot - Active directory repair : mode ini akan membuka GUI dalam Safe Mode, membuka file sistem Windows yang sifatnya kritis dan membuka Active Directory (C:\).
  4. Safe boot - Network : mode ini akan melakukan startup dalam Safe Mode, menggunakan GUI, serta me-load Networking. Artikel terkait - Safe Mode Networking.
  5. No GUI boot : mode ini akan mencegah munculnya layar Wellcome screen saat startup Windows.
  6. Boot log : pada mode ini akan dibuat catatan (log file) tentang informasi startup, dan akan disimpan dalam file : %SystemRoot%Ntbtlog.txt, yang bisa dibuka menggunakan Notepad.
  7. Base video : mode ini akan menggunakan GUI berbasis Standard VGA (Windows), bukan driver vga yang terpasang.
  8. OS boot information : pada saat proses startup, akan ditampilkan daftar nama driver yang di-load. Ini mirip kalau akan masuk Safe Mode.
  9. Make all boot settings permanent : jika sebelumnya opsi ini dalam keadaan Enable maka semua perubahan tidak akan berlaku. Demikian pula jika opsi ini aktif, kita tidak dapat me-roll back ke Normal Startup pada tab General. Jika setelah melakukan perubahan, kemudian tekan Apply lalu mengaktifkan opsi ini, maka semua perubahan akan menjadi setting permanen.

Fungsi Tombol Advanced Options Dalam Tab BOOT

Disamping tool yang tersedia dalam Msconfig tab BOOT, ada satu tombol : Advanced Options, yang bisa digunakan untuk keperluan lain berkaitan dengan booting sistem. Tool didalamnya biasa digunakan dalam troubleshoting tingkat lanjut, atau untuk kerja pengembangan sistem. Lihat Gambar-2.

Jadi Tool didalam Advanced Options ini memang lebih ditujukan untuk user yang paham konfigurasi hardware (processor dan Memori) maupun sistem utama (Power User). Jadi jika belum paham, sebaiknya biarkan saja apa adanya  :)

  1. Number of processors : digunakan untuk membatasi jumlah processor yang aktif dalam suatu sistem multiprocessor (menggunakan lebih dari satu processor).
  2. Maximum of memory : digunakan untuk menentukan maksimum memori (MB) yang bisa digunakan oleh Windows. Ini kadang dilakukan untuk membuat simulasi konfigurasi sistem memori rendah (misalnya dalam perancangan software).Khusus opsi ini, kadang bisa digunakan jika kita merasa bahwa memori (RAM) tidak dimanfaatkan sepenuhnya olh Windows. Caranya dengan men-setting pada kapasitas yang sesuai dengan RAM yang terpasang.
  3. PCI Lock : digunakan untuk mencegah Windows merubah alokasi resource I/O (Input/Output) dan IRQ (Interupt Request) pada bus PCI (Peripheral Component Interconnect).
  4. Debug : memungkinkan untuk melakukan debuging tingkat kernel (inti), biasa dilakukan dalam pengembangan software driver. Jadi memang tidak ditujukan untuk user "biasa".
  5. Global debug settings : digunakan untuk setting koneksi debugger antara host dan komputer target bisa berkomunikasi.
  6. Debug port : menentukan jenis koneksi adalah Port Serial (COM 1).
  7. Baud rate : untuk memilih angka baud rate pada koneksi serial.
  8. Channel : menentukan tipe koneksi debug (IEEE 1394).
  9. USB target name : menentukan value string yang digunakan saat menggunakan debug USB

1 komentar:

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com