Berkah Herbal Banner 18



Selasa, 22 Desember 2015

Memahami Proses Start Up Komputer ( WIN XP )

Memahami Proses Start Up Komputer

Pada saat pertama kali dinyalakan, komputer akan melakukan beberapa step dalam urutan yang selalu sama; pertama ROM BIOS akan melakukan serangkaian tes diagnosis untuk memastikan prosesor dan memory bekerja dengan baik. Kemudian BIOS melakukan pengecekan terhadap beberapa komponen komputer lainnya, termasuk hard disk dan video card.Setelah semua tes tersebut selesai dilakukan maka BIOS akan menjalankan urutan pertama dari serangkaian program untuk memulai sistem operasi Windows.
Example for a P.O.S.T. and system configuration sreen
Proses tersebut biasa kita kenal dengan istilah start up komputer atau booting, dan secara lebih detail proses booting komputer ini terdiri dari berberapa tahap sebagai berikut:
  1. BIOS menjalankan proses "Power On Self Test" (POST), selama POST, yaitu melakukan pengetesan terhadap komponen-komponen (hardware komputer) seperti display adapter, memori,hardisk dan keyboard.
  2. Komonen yang pertama kali dicek adalah display adapter (yang mempunyai built in test routine sendiri). Pada tahap ini  kita bisa melihat layar monitor hanya menampilkan informasi Display Adapter
  3. Setelah selesai menjalankan built in routine display adapter, BIOS kembali menjalankan POST routine dan kita bisa melihat tampilan utama POST di layar monitor.
  4. POST melakukan pengetesan terhadap Processor dan menampilkan versi Processor ke layar monitor.
  5. Setelah pengecekan Processor selesai, kita bisa masuk ke menu BIOS biasanya dengan menekan tombol DEL atau F2 untuk melakukan beberapa setingan yang diperlukan.
  6. Misalkan kita tidak masuk ke menu BIOS, maka proses booting akan berlanjut dengan BIOS melakukan pengecekan terhadap memory yang terinstall
  7. BIOS kemudian melakukan pengecekan terhadap koneksi hardware seperti hard disk, CD Drive dan Floppy Drive.
  8. Jika koneksi tidak sesuai dengan setingan yang terdapat pada BIOS, maka proses booting akan berhenti dan kita harus kembali masuk ke menu BIOS untuk membetulkannya.
  9. Ketika semua proses diatas sudah terlewati dengan baik, maka BIOS akan menampilkan ringkasan hardware yang terdeteksi ke layar.
  10. BIOS kemudian memanggil "BIOS Operating System Bootstrap Interrupt " yang akan menemukan "bootable disk" dengan mencoba me-load setiap disk yang dikonfigurasi sebagai "bootable disk" pada settingan BIOS.
  11. Setelah BIOS menemukan "bootable disk", kemudian me-load program yang terdapat pada "Master Boot Record (MBR)" dari disk ke dalam memori komputer. Misalkan MBR tersebut terdapat pada partisi yang terinstall sistem operasi windows xp, maka proses kemudian akan berpindah dari proses "Start up Computer" ke proses "Start up Windows".

Untk sistem operasi windows xp, proses startup kurang-lebih dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. MBR akan me-load suatu program bernama NTLDR ke dalam memori (MBR terdapat pada sector pertama hardisk)
  2. NTLDR kemudian memindahkan komputer ke "flat memory model" kemudian membaca file BOOT.INI.
  3. Jika komputer mempunyai beberapa partisi yang bootable, NTLDR akan menggunakan informasi yang terdapat pada file BOOT.INI untuk menampilkan pilihan boot, apabila hanya terinstall windows xp saja maka tampilan menu akan dilewati dan windows akan me-load windows xp.
  4. Sebelum meload windows xp, NTLDR membuka program lain ke dalam memory yang disebut NDETEC.COM. File ini melakukan pengecekan semua hardware yang terdapat pada komputer. Setelah semua hardware ditemukan, NDTECT.COM memberikan kembali informasi tersebut ke NTLDR.
  5. NTLDR kemudian berusaha me-load versi Windows XP yang dipilih pada step 3. Hal ini dilakukan dengan menemukan file NTOSKRNL pada folder System32 yang terdapat pada directory windows xp .
    NTOSKRNL adalah program utama pada system operasi windows yaitu sebuah "kernel" Setelah kernel tersebut di-load ke memory, NTLDR passes control of the boot process to the kernel and to another file named HAL.DLL. HAL.DLL controls Windows' famous hardware abstraction layer (HAL).
  6. NTOSKRNL kemudia menangani proses boot selanjutnya. Langkah pertama adalah meload beberapa "low-level system drivers". Kemudian NTOSKRNL me-load semua file-file yang dibutuhkan untuk membuat "core" sistem operasi windows xp.
  7. Kemudian, Windows akan memverifikasi apakah terdapat lebih dari satu konfigurasi hardware profile pada komputer,  kalau terdapat lebih dari satu hardware profile windows akan menampilkan menu pilihan, tetapi apabila hanya terdapat satu profile maka windows akan langsung me-load default profile.
  8. Sesudah windows mengenali hardware profile yang digunakan, windows kemudian me-load semua device driver untuk semua hardware yang terdapat pada komputer, Pada saat ini tampilan monitor menampilkan "Welcome To Windows XP boot screen".
  9. Terakhir windows menjalankan semua service yang dijadwalkan secara otomatis. Pada saat ini tampilan monitor menampilkan "logon screen".
Power-on self test (POST) adalah hal pertama yang berjalan ketika anda menyalakan komputer. Selama proses POST, prosesor menggunakan instruksi yang ada dalam firmware BIOS (software yang ada di chip memori pada motherboard komputer) untuk mengkonfirmasi bahwa power supply bekerja dengan baik, menjalankan beberapa tes memory dan hardware, mencari perangkat lunak sistem operasi pada hard disk atau beberapa media penyimpanan lainnya, dan mengatur pilihan konfigurasi tertentu di BIOS.

Ketika komputer mendeteksi masalah pada saat menjalankan POST, maka akan ditampilkan pesan teks yang menunjukan kesalahan, atau mengeluarkan serangkaian bunyi bip (sebenarnya, kode beep). Jika masalah sangat serius sehingga tidak mungkin bagi komputer untuk bekerja dengan baik (seperti kegagalan memori), sistem akan diam atau mematikan komputer.

Setelah komputer menyelesaikan POST yang ada dalam motherboard, POST akan menjalankan tes tambahan pada beberapa komponen lainnya, termasuk hard disk dan adaptor video. Masing-masing tes ini dapat menghasilkan pesan kesalahannya masing-masing. 

Setelah POST selesai, komputer mencoba untuk memuat perangkat lunak sistem operasi yang disimpan dalam hard disk, floppy disk, CD, atau beberapa perangkat penyimpanan lainnya. 

Jika BIOS tidak menemukan masalah, maka BIOS akan mencari boot sector dari media yang menyimpan sistem operasi dan menjalankan program boot loader Windows bernama ntldr (NT Loader atau boot loader). Ntldr mengambil alih komputer dari BIOS.

Windows menggunakan informasi yang dikumpulkan oleh ntdetect.com untuk mengidentifikasi dan mengkonfigurasi berbagai perangkat keras yang digunakan untuk mengirim, menerima, dan menyimpan data. Semua itu termasuk keyboard dan mouse; disk drive dan perangkat penyimpanan data lainnya; adaptor video yang mengontrol tampilan monitor; port I/O (input dan output), termasuk serial, paralel, Ethernet, dan port USB; dan setiap input atau output dari perangkat lain yang terpasang pada slot ekspansi yang ada di motherboard. Ntdectect.com juga membaca informasi tertentu dari firmware BIOS, termasuk waktu dan tanggal.

File ntoskrnl.exe pada Windows adalah kernel Windows; berisi inti dari sistem operasi Windows. Program ntldr memuat kernel ke dalam memori, bersamaan dengan file yang berisi informasi tentang hardware yang terinstal di komputer.

Setelah kedua file (ntoskrnl.exe dan file hardware) berhasil dimuat, Windows akan menjalankan serangkaian program yang disebut -Windows executive‖ yang akan membaca informasi konfigurasi dari Registry Windows dan menjalankan program sekunder dan layanan yang berjalan di latar belakang seperti yang telah ditetapkan untuk dijalankan saat startup. 

Setelah kernel selesai menjalankan startup pada registry, maka kernel akan menjalankan program Session Manager (smss.exe), diantara beberapa fungsi penting lainnya, memindahkan Windows dari mode teks ke mode grafis. Dengan kata lain, ini adalah titik di mana anda mulai melihat gambar grafis pada layar anda.

Pada titik ini, Windows mengendalikan komputer anda secara penuh. Layar logon akan meminta username dan password pengguna (jika ada). Setelah user masuk, Windows memuat apapun program startup tambahan yang ditentukan dalam Registry untuk akun pengguna tersebut.

Registry menentukan satu kumpulan script logon, program startup, dan layanan untuk setiap pengguna. Ini termasuk perangkat tambahan untuk sistem inti Windows, program keamanan (seperti antivirus atau antispyware), dan program utilitas lain yang berjalan di latar belakang operasi. 

Setelah Windows selesai menjalankan script dan semua program dan layanan yang ditentukan, proses startup Windows selesai, desktop Windows terlihat bersamaan dengan munculnya wallpaper favorit anda, dan komputer siap untuk digunakan.

Enkripsi File: Proteksi File di Windows XP

Enkripsi File: Proteksi File di Windows XP

Dalam postingan mengenai NTFS File System telah kita ketahui bahwa NTFS mempunyai berbagai kelebihan diantaranya adalah adanya fitur enkripsi file. Sebuah file atau folder pada komputer yang telah kita enkripsi ( mempunyai encrypt attributes) hanya dapat dibuka pada komputer tersebut oleh user account kita. Dibawah ini adalah cara untuk membuat sebuah file atau folder yang terenkripsi :

  1. Klik kanan pada file atau folder yang akan kita enkripsi, klik Properties.
  2. Klik tombol Advanced untuk membuka jendela advance attributes file tersebut, lali klik pada pilihan Encrypt contents to secure data, seperti gambar diatas.
  3. Klik OK dan klik OK sekali lagi.
  4. Selesai.
File tersebut sudah terenkripsi dan ditandai dengan nama file tersebut yang berubah menjadi hijau di Windows Explorer.

Catatan : Karena file hanya bisa dibuka oleh account kita di komputer tersebut, maka apabila hardisk yang menyimpan system operasi windows diformat ulang, maka file tersebut tidak bisa dibuka. Untuk mengatasinya kita harus membackup terlebih dahulu encyption key user account kita dan me-restorenya kembali

NTFS File System

NTFS File System

New Technologi File System (NTFS) adalah jenis File System yang diperkenalkan Microsoft untuk menggantikan system file FAT dan FAT32. Dalam system operasi Windows XP (Profesional Edition), NTFS lebih baik digunakan karena memiliki beberapa keistimewaan diantaranya : File and folder security Dengan NTFS kita dapat mengontrol sipa saja yang dapat mengakses suatu data atau menggunakan sebuah aplikasi.
Increased Performance Performance yang lebih baik daripada FAT dan FAT32 dalam hal akses data pada hardisk. Disk quotas Mempunyai kemampuan untuk mengatur pemakaian quota hardisk yang dapat dimiliki oleh masing-masing user. Disk compression NTFS dapat meng-kompres (memadatkan) file sehingga dapat menghemat space hardisk. File Encryption NTFS mendukung system enkripsi data pada hardisk
Ukuran Partisi NTFS digunakan untuk menggantikan system file FAT32 yang secara default mempunyai keterbatasan dalam mem-format partisi hardisk sampai 32GB saja.

Mengenal Perintah Attrib

Mengenal Perintah Attrib

Perintah Attrib digunakan untuk menampilkan dan men-set atribut yang dimiliki oleh suatu file atau folder. Format penulisan dari perintah Attrib ini adalah :

attrib [{+r|-r}] [{+a|-a}] [{+s|-s}] [{+h|-h}] [[Drive:][Path] FileName] [/s[/d]]

Keterangan :

+r : Sets the read-only file attribute.
-r : Clears the read-only file attribute.
+a : Sets the archive file attribute.
-a : Clears the archive file attribute.
+s : Sets the system file attribute.
-s : Clears the system file attribute.
+h : Sets the hidden file attribute.
-h : Clears the hidden file attribute.
/s : Menerapkan perintah Attrib pada suatu direktori dan subdirektori-nya.
/d : Menerapkan perintah Attrib pada suatu direktori
/? : menampilkan bantuan berupa daftar perintah
[Drive:][Path] FileName : Menentukan lokasi dan nama suatu file atau direktori yang akan ditampilkan atau dirubah attributnya.

Untuk contoh penggunaan perintah Attrib ini dapat dilihat pada artikel "Bagaimana mengembalikan fiel yang di-hidden oleh virus". Dalam contoh tersebut perintah Attrib yang digunakan adalah :

E:\ Attrib -r -s -h /s /d

Dari penjelasan diatas dapat kita lihat bahwa perintah tersebut berarti "menghilangkan attribut read only, system dan hidden dari file -file dan direktori yang ada di drive E".

Mengenal Attribut File

Mengenal Attribut File

Suatu file atau folder mempunyai suatu Attribut yang akan menentukan bagaimana Windows akan menampilkan
atau mengijinkan akses pada suatu object tertentu. Attribut file dan folder yang umum adalah : 

  • Read Only : File tersebut hanya bisa dibaca, tidak bisa diubah atu dihapus
  • Hidden : Secara default tidak akan ditampilkan (disembunyikan) dari Windows explorer, hal ini untuk melindungi file tersebutdari salah hapus atau salah modifikasi.
  • Ready for Archiving : File yang siap dijadikan arsip,
  • Sytem: File yang dianggap sebagai bagian dari system operasi.
Untuk melihat atau membuat attribut suatu file digunakan perintah Attrib. Baca Mengenal Perintah Attrib.

Windows XP Recovery Console Command Line

Windows XP Recovery Console Command Line

Berikut adalah perintah-perintah yang dapat kita gunakan ketika mengakses Windows XP Recovery Console.
  1. ATTRIB, Mengganti attribute dari sebuah file atau directory
  2. BATCH, Mengeksekusi perintah tertentu dari file teks (batch file)
  3. BOOTCFG, Menentukan lokasi instalasi Windows dan memodifikasi re-createBoot.ini file
  4. CD, Menampilkan nama directory atau berpindah direktory
  5. CHDIR, Sama dengan CD
  6. CHKDSK, Cek kondisi hardisk
  7. CLS, Membersihkan layar
  8. COPY, Meng-copy file ke lokasi yang lain (wildcards not supported)
  9. DEL(also DELETE), Menghapus file (wildcards not supported)
  10. DIR, Menampilkan list file dan sub directory dalam suatu directory
  11. DISABLE, Men-disables Windows system service atau driver
  12. DISKPART, Me-manages partisi pada hard disk, termasuk menambah dan menghapus partisi
  13. ENABLE, Mengaktifkan Windows system service atau driver
  14. EXIT, Keluar dari Recovery Console dan me-restarts komputer
  15. EXPAND, Expands a compressed file
  16. FIXBOOT, Writes a new boot sector to the system partition
  17. FIXMBR, Repairs the MBR of the system partition
  18. FORMAT, Formats hardisk
  19. HELP, Menampilkan daftar perintah
  20. LISTSVC, Menampilkan daftar semua service dan driver yang terdapat pada komputer
  21. LOGON, Lists the detected installations of Windows XP and prompts for administrator logon
  22. MAP, Menampilkan Mapping drive
  23. MAP ARC, Displays the Address Resolution Client (ARC) path instead of the Windows XP device path for physical device mappings
  24. MD, Membuat Direktory
  25. MKDIR, Sama dengan MD
  26. MORE, Displays a text file to the screen
  27. RD, Removes a directory
  28. REN, Renames a single file (wildcards not supported)
  29. RENAME, Sama dengan REN
  30. RMDIR, Sama dengan perintah RD
  31. SET, Used to set Recovery Console environment variables
  32. SYSTEM_ROOT, Sets the current directory to system_root
  33. TYPE, Displays a test file to the screen (same as MORE command)

Cara mengakses Windows XP Recovery Console

Cara mengakses Windows XP Recovery Console

Windows XP Recovery Console adalah sebuah utility berbasis text (mirip DOS), yang dapat kita gunakan untuk mem-booting komputer dan melakukan perbaikan / troubleshooting ketika Windows mengalami keruksakan atau tidak bisa booting secara normal. Metoda ini sebaiknya digunakan setelah Safe Mode dan pilihan startup lainnya tidak bekerja. Silahkan lihat artikel tentang Advance Boot Option Windows XP.

Dengan Windows XP Recovery Console ini secara umum kita bisa melakukan hal-hal sebagai berikut:
  • Melakukan manipulasi file dan direktory (copy and delete file, display, create and remove directory, expand (ekstrak) compressed file)
  • Disable-enable Windows system service atau driver
  • Memanage partisi (create and delete partition) dan mem-format hardisk
  • Repair Mater Boot Record / boot sector pada hardisk dan lain-lain.
Untuk mengakses Windows XP Recovery Console ini setidaknya ada 3 cara yang bisa kita lakukan, yaitu:

1. Mengakses Windows XP Recovery Console langsung dari CD Instalasi

Untuk mengakses Windows XP Recovery Console dari CD Instalasi / CD Setup Windows XP, caranya adalah sebagai berikut:
  • Pertama-tama kita siapkan CD instalsi Windows XP,
  • Set computer /BIOS agar melakukan boot dari CD
  • Hidupkan komputer dan biarkan booting dari CD
  • Tekan R saat ada perintah Press R for Repair


  • Masukan angka yang menunjukkan tempat Instalasi windows XP, misalnya 1
  • Masukan password administrator atau langsung enter aja kalau tidak di-password


  • Pada tahap ini kita dapat mulai melakukan troubleshooting pada computer.
2. Mengakses Windows XP REcovery Console dari Menu pilihan Booting

Untuk bisa mengakses Recovery Console dari menu Boot, terlebih dulu kita harus menginstall Windows XP Recovery Console terlebih dahulu, caranya adalah sebagai berikut:
  • Booting komputer seperti biasa dari Windows
  • Masukkan CD Windows XP pada CD ROM
  • Klik Start - Run, ketik : D:\i386\winnt32.exe /cmdcons dimana D adalah drive letter CD ROM dan tentu saja sesuaikan dengan drive letter CD ROM Anda.
  • Akan tampiljendela Windows setup klik YES untuk memulai instalasi Recovery Console
  • Ikuti proses selanjutnya sampai selesai dan tekan tombol Finish.
  • Setelah selessai, coba restart komputer dan akan ada tampilan seperti dibawah


3. Mengakses Windows XP Recovery Console dari CD UBCD4Win.

Cara ini dapat Anda gunakan apabila memiliki CD Ultimate Boot CD for Windows (UBCD4WIN). Untuk mengakses Recovery Console dengan CD UBCD4WIN ini caranya hampir sama seperti no 1, yaitu:
  • Siapkan CD UBCD4WIN, lalu boot komputer dari CD
  • Pada tampilan menu UBCD4 WIN pilih Windows Recovery Console


Demikianlah beberapa cara yang dapat kita pakai untuk mengakses Windows XP Recovery Console,  sebagai contoh penggunaannya dapat dilihat pada artikel Cara Repair Windows dengan Recovery Console Semoga bermanfaat..!!

Memanfaatkan Menu RUN di Windows XP

Memanfaatkan Menu RUN di Windows XP
Menu RUN di windows banyak sekali manfaatnya, salah satunya adalah untuk memanggil / menjalankan beberapa program / utility secara cepat. Dibawah ini adalah beberapa program yang dapat diakses dengan mengetikan perintah di menu RUN tersebut :
  • Accessibility Controls : access.cpl
  • Add Hardware Wizard : hdwwiz.cpl
  • Add/Remove Programs : appwiz.cpl
  • Administrative Tools control : admintools
  • Automatic Updates : wuaucpl.cpl
  • Bluetooth Transfer Wizard : fsquirt
  • Calculator : calc
  • Character Map : charmap
  • Check Disk Utility : chkdsk
  • Clipboard Viewer : clipbrd
  • Command Prompt : cmd
  • Component Services : dcomcnfg
  • Computer Management : compmgmt.msc
  • User Account : control userpasswords2
  • Device Manager : devmgmt.msc
  • Direct X Troubleshooter : dxdiag
  • Disk Cleanup Utility : cleanmgr
  • Disk Defragment : dfrg.msc
  • Disk Management : diskmgmt.msc
  • Disk Partition Manager : diskpart
  • Display Properties : control desktop
  • Dr. Watson System Troubleshooting Utility : drwtsn32
  • Driver Verifier Utility : verifier
  • Event Viewer : eventvwr.msc
  • File Signature Verification Tool : sigverif
  • Folders Properties : control folders
  • Fonts Folder : fonts
  • Free Cell Card Game : freecell
  • Game Controllers : joy.cpl
  • Group Policy Editor : gpedit.msc
  • Hearts Card Game : mshearts
  • Iexpress Wizard : iexpress
  • Indexing Service : ciadv.msc
  • Internet Properties : inetcpl.cpl
  • IP Configuration (Display Connection Configuration) : ipconfig /all
  • IP Configuration (Display DNS Cache Contents) : ipconfig
  • IP Configuration (Delete DNS Cache Contents) : ipconfig /flushdns
  • IP Configuration (Release All Connections) : ipconfig /release
  • IP Configuration (Renew All Connections) : ipconfig /renew
  • IP Configuration (Refreshes DHCP & Re-Registers DNS) : ipconfig
  • IP Configuration (Display DHCP Class ID) : ipconfig /showclassid
  • IP Configuration (Modifies DHCP Class ID) : ipconfig /setclassid
  • Local Security Settings : secpol.msc
  • Local Users and Groups : lusrmgr.msc
  • Logoff dari Windows : logoff
  • Microsoft Chat : winchat
  • Minesweeper Game : winmine
  • Mouse Properties : control mouse
  • Mouse Properties : main.cpl
  • Network Connections : control netconnections
  • Network Connections : ncpa.cpl
  • Network Setup Wizard : netsetup.cpl
  • Notepad : notepad
  • ODBC Data Source Administrator : odbccp32.cpl
  • On Screen Keyboard : osk
  • Performance Monitor : perfmon.msc
  • Phone and Modem Options : telephon.cpl
  • Power Configuration : powercfg.cpl
  • Printers and Faxes : control printers
  • Printers Folder : printers
  • Private Character Editor : eudcedit
  • Quicktime (If Installed) : QuickTime.cpl
  • Regional Settings : intl.cpl
  • Registry Editor : regedit
  • Remote Desktop : mstsc
  • Removable Storage : ntmsmgr.msc
  • Removable Storage Operator Requests : ntmsoprq.msc
  • Resultant Set of Policy (XP Prof) : rsop.msc
  • Scanners and Cameras : sticpl.cpl
  • Scheduled Tasks control : schedtasks
  • Security Center : wscui.cpl
  • Services : services.msc
  • Shared Folders : fsmgmt.msc
  • Shuts Down Windows : shutdown -s
  • Restart Windows : shutdown -r
  • Sounds and Audio : mmsys.cpl
  • SQL Client Configuration : cliconfg
  • System Configuration Editor : sysedit
  • System Configuration Utility : msconfig
  • System File Checker Utility (Scan Immediately) : sfc /scannow
  • System File Checker Utility (Scan Once @Next Boot) : sfc /scanonce
  • System File Checker Utility (Scan On Every Boot) : sfc /scanboot
  • System File Checker Utility (Return to Default Setting) : sfc /revert
  • System Properties : sysdm.cpl
  • Task Manager : taskmgr
  • Telnet Client : telnet
  • User Account Management : nusrmgr.cpl
  • Utility Manager : utilman
  • Windows Firewall : firewall.cpl
  • Windows Magnifier : magnify
  • Windows Management Infrastructure : wmimgmt.msc
  • Windows System Security Tool : syskey
  • Windows Update Launches : wupdmgr
  • Windows XP Tour Wizard : tourstart
  • Wordpad : write

Itulah beberapa perintah yang dapat kita gunakan dengan memanfatkan menu RUN di windows XP. Selain dapat kita ketikkan di menu RUN, perintah-perintah tersebut juga dapat kita ketik lewat command prompt.

Windows XP SP3 untuk komputer bermasalah

Windows XP SP3 untuk komputer bermasalah

Sebagai pengguna komputer kita tentu pernah menghadapi permasalahan/problem dengan komputer yang kita gunakan. Seperti misalnya komputer yang ga bisa booting, komputer hang dan komputer yang terasa lambat. Pada postingan kali ini saya akan berbagi pengalaman ketika saya menghadapi problem komputer ga bisa boting karena motherboard bermasalah.

Problem yang saya hadapi adalah ketika menjalankan komputer, proses startup berhenti ketika komputer menampilkan gambar Windows. Saya kemudian mencoba beberapa langkah berikut ini :

1. Memastikan hardisk dalam keadaan baik dengan cara menscan-nya:
    - Booting komputer dari CD dengan menggunakan UBCD4WIN.
    - Menjalankan proses Scandisk untuk semua partisi hardisk.
2. Re-start komputer dan kembali booting dari hardisk, ternyata komputer masih ga bisa booting.
3. Saya mencoba hardisk baru dan menginstall windows XP SP 2 ke hardisk tersebut. 
    Tetapi setelah re-start pertama, komputer kembali ga bisa booting dan ga bisa meneruskan proses instalasi.
4. Akhirnya saya memasang kembali hardisk yang lama, dan merepairnya dengan CD Windows XP SP3.
5. Dengan cara ini komputer berhasil booting secara normal.

Menggunakan Microsoft System Preparation Tool


Menggunakan Microsoft System Preparation Tool
Sebagian dari Anda tentu tidak asing dengan istilah "mengkloning hardisk".  Selain untuk membackup data, mengkloning hardisk juga sering kita lakukan ketika kita akan melakukan instalasi beberapa komputer yang spesifikasi hardwarenya sama. Misalnya kita hendak menginstal 10 komputer, tentu bisa dibayangkan betapa repotnya apabila harus dilakukan satu persatu. Dengan menggunakan tool untuk mengkloning hardisk seperti misalnya norton ghost dan drive image xml, kita cukup melakukan penyetingan (instalasi OS, program aplikasi dan pengkopian data) terhadap 1 komputer saja, kemudian setelah selesai baru kita buat file image-nya atau langsung dikloning hardisknya.

Tetapi bagaimanakah kalau kita ingin menginstall misalnya 10 komputer dengan OS Windows XP OEM (original)?

Untuk mempersingkat waktu instalasi windows XP kita bisa mengkloning hardisk seperti cara tersebut diatas, tetapi bagaimana dengan CD Key, SID, owner dan lain2 yang berbeda-beda? Untuk mengatasi masalah tersebut kita harus menjalankan Microsoft System Preparation Tool (SYSPREP) sebelum melakukan  kloning hardisk.

Dengan hardisk yang telah terinstall SYSPREP, maka ketika komputer dijalankan kita bisa menseting ulang terhadap sistem Windows XP kita seperti misalnya CD Key, user dan yang lainnya, sehingga sistem Windows XP kita benar-benar baru (berbeda satu dengan yang lain) tetapi memiliki program-program aplikasi dan data yang sama.

Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk menggunakan Microsoft SYSPREP ini kedalam komputer kita:
  1. Masukan CD Microsoft Windows XP SP2 atau SP3 ke CDROM drive.
  2. Extrak file DEPLOY.CAB yang terdapat pada folder Support\Tools pada CD Windows XP SP2 tersebut ke C:\Sysprep
  3. Masuk ke folder C:\sysprep dan double klik file SETUPMGR.EXE untuk memulai menjalankan SYSPREP.
  4. Selanjutnya ikuti dan perhatikan langkah-langkah penyetingan Windows dalam proses SYSPREP berikut:
    • Pada Type of Setup pilih Sysprep Setup
    • Pada pilihan Do you want to fully automate the instalation pilih No,..
    • Pada jendela selanjutnya klik next -next aja , ga usah diisi atau biarkan sesuai default.
  5. Setelah muncul jendela Completing Setup Manager, klik Cancel untuk keluar.
  6. Selanjutnya double klik file SYSPREP.EXE pada folder C:\Sysprep
  7. Akan muncul jendela peringatan, klik saja OK
  8. Selanjutnya pada jendela System Preparation Tool, check Use Mini Setup dan klik Factory

  9. Tunggu sampai komputer shutdown.
  10. Langkah instalasi SYSPREP sudah selesai, kemudian kita bisa mengkloning hardisk tersebut ke hardisk yang lain.
  11. Hardisk hasil kloning kemudian bisa kita pasangkan kemasing-masing komputer dan kemudian nyalakan komputer.
  12. Tunggu beberapa lama sampai kemudian muncul kembali jendela program System Preparation Tool:
  13. Check pilihan Use Mini Setup, klik Reseal
  14. Akan muncul jendela peringatan klik saja OK dan Komputer akan shutdown
  15. Nyalakan kembali komputer, maka akan muncul Wndows Setup dimana kita bisa mengisi CD Key dan berbagai setingan yang lain yang diperlukan.
  16. Setelah penyetingan Windows selesai dan komputer restart kembali maka kita akan mempunyai sistem Windows yang baru dengan program-program aplikasi dan data-data yang sudah tersedia seperti yang telah diinstall sebelumnya.
Demikianlah cara menggunakan Windows System Preparation Tool pada hardisk yang akan dikloning  sehingga nantinya bisa kita gunakan untuk membuat Windows yang benar-benar fresh tanpa harus menginstallnya satu persatu. selamat mencoba..


Membuat Password Reset Disk

Membuat Password Reset Disk

Suatu saat anda meningggalkan komputer dalam kondisi terbuka (komputer tidak di-lock) kemudian ada orang iseng mengubah password account windows anda, apa yang akan terjadi? jelas anda tidak bisa login lagi karena password sudah berubah. Untuk mencegah hal tersebut  kita bisa menggunakan fasilitas Pasword Reset Disk. Dengan menggunakan Password Reset Disk ini kita bisa mereset password account windows kita tanpa harus mengetahui password yang lama. 
Untuk membuat Password Reset Disk caranya adalah sebagai berikut :
  1. Siapkan sebuah USB Flashdisk sebagai Password Reset Disk
  2. Klik icon user account yang terdapat dalam control panel.
  3. Pada pilihan "pick an account to change" klik icon user account yang dikehendaki, misal pilih account Administrator klo Anda login sebagi Administrator.
  4. Pada menu Related Task, pilih Prevent a forgotten password.




  5. Jendela Forgotten Password Wizard akan terbuka, klik Next
  6. Masukan sebuah USB Flashdisk, klik Next
  7. Masukan password user account yang sekarang, klik Next.
  8. Setelah selesai klik Finish.
Sekarang Anda telah memiliki Password Reset Disk yang dapat digunakan untuk login ke komputer. Caranya adalah sebagai berikut :
  1. Ketika kita akan login, pada tampilan password klik tanda panah sebelah kanan
  2. Lalu pilih use your password reset disk




  3. Jendela Password Reset Wizard akan terbuka
  4. Isikan password baru dan isi sekali lagi untuk konfirmasi
  5. Kita juga bisa mengisi password hint yang berhubungan dengan password (optional)
  6. Klik Next dan Finish.
  7. Selanjutnya gunakan password yang baru tersebut untuk login ke komputer. Selamat mencoba ..
NB : Apabila dalam komputer kita terdapat file yang dienkripsi, maka dengan mengganti password tersebut akan menyebabkan file yang terenkripsi tidak bisa dibuka. Solusinya adalah setelah sukses login kita reset lagi password user account kita seperti semula. Atau kita juga bisa menggunakan backup enkripsi file terlebih dahulu.

Reset Password Administrator Windows

Reset Password Administrator Windows

Dalam postingan saya sebelumnya kita bisa menggunakan sebuah USB sebagai Password Reset Disk yang berguna apabila kita lupa atau ada orang yang iseng merubah password user account kita. Tetapi bagaimana caranya untuk mereset password Administrator Windows sebelum kita sempat membuat password reset disk?

Dalam postingan ini saya akan berbagi pengalaman dalam me-reset password Administrator Windows menggunakan CD UBCD4WIN. Berikut adalah caranya:

1. Siapkan CD UBCD4WIN, atur komputer agar boot dari CD ROM
2. Saat tampil welcome screen pilih Launch "The Ultimate Boot CD For Windows"
3. Setelah masuk ke windows, klik Start-Program-Password Tools-Password Renew
4. Pada kolom select target pilih C:\Windows

5. Pada menu Select a task klik Renew existing user password
6. Pilih Account yang akan di-reset, misal Administrator untuk mereset password Administrator Windows
7. Isi password baru dan isi sekali lagi pada Confirm Password
8. Klik Install pada menu Select a action. klik OK

Reset Password Administrator Windows telah selesai, selanjutnya restart komputer dan login lagi dengan menggunaan password yang baru. met mencoba...

Cara Update Windows XP

Cara Update Windows XP

Salah satu cara untuk menjaga komputer dari serangan virus, malware, spyware dan program penggangu lainnya adalah dengan meng-update sistem operasi windows dan aplikasi lainnya secara teratur. Nah, khusus untuk melakukan update Windows kita bisa melakukannya melalui beberapa cara yaitu sebagai berikut:

1. Menjalankan Automatic Update Windows

Untuk mensetting Windows menjalankan update secara otomatis, caranya adalah dengan mengaktifkan fitur Autonatic Update, caranya adalah klik kanan MyComputer klik Properties klik Tab Automatic Updates. Disini terdapat beberapa pilihan untuk melakukan update, klik Automatic(recommended) untuk mendownload dan menginstall update secara otomatis. 

2. Update langsung dari situs Microsoft Update

Kita juga bisa melakukan update dengan mengunjungi situs Microsoft Update di http://update.microsoft.com. Ikuti saja step by step instalasinya dan pastikan koneksi internet Anda lancar dan sistem Windows Anda original.

3. Menggunakan program Windows Update Downloader

Sesuai dengan namanya program ini berfungsi untuk mendownload semua update securityservice pack dan aplikasi lainnya dari Microsoft Update Web Site dan kemudian kita bisa menginstalnya pada komputer kita. Sebelum menjalankan program Windows update Downloader kita harus mendownload terlebih dahulu program installe- nya dan juga file Update Listnya yang sesuai dengan  versi Windows yang sekarang kita gunakan. Download program di http://www.windowsupdatesdownloader.com
 
Cara menggunakannya :
  • Install program Windows Update Downloader dan UpdateLists-nya
  • Jalankan Windows Update Downloader.
  • Tentukan Folder tempat penyimpanan hasil Update
  • Cek list pada Critical Update, Service Pack dan komponen lain yang diinginkan, klik Download.
Itulah 3 cara yang dapat kita lakukan untuk meng-update sistem operasi windows, tentunya kita bisa memilih untuk menjalankan salah satunya sesuai dengan keinginan kita.

Membuat Automatic Login pada Windows XP

Membuat Automatic Login pada Windows XP

Tips berikut ini mungkin berguna bagi Anda yang menginginkan profile / user tertentu dapat login secara otomatis. Dengan automatic login ini, user tertentu yang kita pilih akan langsung login tanpa perlu mengetikkan password terlebih dahulu. Untuk alasan keamanan sebaiknya user "auto login" tersebut kita beri level sebagai Users atau Power Users aja. Berikut contoh tampilan user login ketika belum menggunakan automatic login, disini kita harus memilih dan mengetikkan password untuk login ke komputer.


Ada beberapa cara untuk membuat user menjadi auto login pada Windows XP, diantaranya adalah sebagai berikut:

Membuat Auto Login dengan Seting Registry
  1. Klik Start – Run, ketik: regedit
  2. Masuk ke: HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Winlogon
  3. Cari atau kalau belum ada buat beberapa string value berikut ini dan isikan datanya:

    • AutoAdminLogon, isi datanya dengan 1
    • DefaultUserName, isi datanya dengan nama user yang akan digunakan untuk auto login
    • DefaultPassword, isi datanya dengan password dari user tersebut diatas.
  4. Restart computer
Membuat Auto Login dengan Advanced User Accounts Control Panel
  1. Klik Start – Run , ketik: control userpasswords2
  2. Jika diminta masukan password Administrator untuk dapat melakukan perubahan. 
  3. Pilih user yang akan digunakan untuk auto login, kemudian uncheck pada pilihan "User must enter a user name and password to use this computer".

  4. Masukan password untuk user tersebut 
  5. Untuk mencobanya silahkan logoff atau restart komputer 
Membuat Auto Login dengan Tool TweakUiPowertoy
  1. Download dan install aplikasi TweakUiPowertoy disini 
  2. Setelah dijalankan, klik menu logon, kemudian pilih Autologon 
  3. Ketik nama user dan password untuk user yang akan dijadikan auto logon

  4. Untuk mencobanya silahkan logoff atau restart komputer
Demikianlah tips untuk membuat user auto logon di windows xp, saya sendiri lebih suka cara yang kedua karena lebih simple. Untuk mengembalikan setingan kesemula, ulangi langkah kedua, tetapi kali ini check pada pilihan "User must enter a user name and password to use this computer".  semoga berhasil...

Cara menghapus file yang tidak bisa dihapus

Cara menghapus file yang tidak bisa dihapus

Dalam postingan kali ini saya akan berbagi tips tentang cara menghapus file atau folder yang tidak bisa dihapus tanpa menggunakan software. Disini saya akan mencoba menghapus file yang bandel tak mau dihapus tersebut dengan menambahkan permission "modify" pada user yang akan menghapus file atau folder tersebut. Agar tidak berbelit-belit langsung saja kita bahas tentang cara menghapus file atau folder yang tidak bisa dihapus ini sebagai berikut.

Suatu saat ketika hendak mendelete file atau folder, Anda mendapatkan pesan error seperti dibawah:


Pesan seperti diatas muncul biasanya karena user yang sedang kita pakai tidak mempunyai permission untuk mendelete file tersebut. Dalam contoh ini saya login ke komputer dengan username: Admin.
Untuk mendelete file atau folder tersebut ikutilah langkah-langkah berikut untuk menambahkan permission modify pada user Admin tersebut. 
  • Klik kanan pada folder yang akan kita hapus.
  • Klik menu Sharing and Security atau klik Properties
  • Klik tab security. Perhatikan dalam kolom Group or Usenames, user Admin bahkan belum terdapat didalamnya.

  • Untuk itu kita tambahkan terlebih dahulu user Admin, dengan cara klik tombol Add..
  • Pada kolom Enter the object names to select ketikan Admin, kemudian klik OK


  • Setelah user Admin ditambahkan, berikan permission (hak akses) untuk dapat merubah file atau folder tersebut dengan cara mencentang pilihan Modify, klik OK


  • Setelah itu barulah hapus kembali file atau folder yang tidak bisa dihapus tersebut.
  • Biasanya dengan cara tersebut file atau folder yang bandel tersebut dapat kita hapus.
Menghapus file yang tidak bisa dihapus dengan FilExile

Ada tambahan neh temen-temen, untuk menghapus file yang tidak bisa dihapus secara normal, atau menghapus file yang terlocked, kita bisa menggunakan sebuah aplikasi yang bernama FilExile. 

FilExile adalah tool yang memungkinkan pengguna untuk menghapus file terkunci yang tidak dapat dihapus dengan cara lain. Untuk menggunakan FilExile ini, jalankan aplikasinya, kemudian tentukan target file atau direktori yang ingin dihapus dan klik "Delete". File akan dihapus, bahkan jika proses lain menggunakan file.


Salah satu fitur terbaik dari software ini adalah bahwa ia memiliki mekanisme keamanan built in, yang mencegah kecelakaan penghapusan sistem direktori penting seperti pengguna atau direktori Windows. Meskipun demikian dengan menu "Settings", kita bisa beralih ke "mode advance" untuk menghapus file atau folder yang dikehendaki bahkan file atau folder penting dalam directory windows. Namun, hanya lakukan hal ini jika Anda benar-benar tahu apa yang Anda lakukan :)

Fitur FilExile
  • Sederhana dan mudah digunakan.
  • Menghapus file yang sedang digunakan oleh proses lain atau yang tidak dapat dihapus karena beberapa alasan lainnya.
  • Berlisensi GNU GPL v2 dan dapat didownload di: http://sourceforge.net/projects/filexile/
Demikianlah cara menghapus file yang tidak bisa dihapus atau menghapus file yang terkunci oleh aplikasi lain menggunakan setup permission windows dan aplikasi FilExile. Selamat mencoba, klo ada pertanyaan silahkan comment dibawah ya..

Membuat User Account di Windows XP

Membuat User Account di Windows XP

Dalam beberapa artikel sebelumnya, saya sering menyebut istilah user account, misalnya saja pada postingan cara memproteksi file di windows xp, cara menghapus file yang bandel dan cara membuat atomatic login pada windows xp. Sebenarnya apa yang saya maksud dengan user account pada artikel-artikel tersebut, berikut sedikit penjelasannya.

User account adalah nama user (pengguna) yang digunakan saat pertama kali login ke dalam windows. Windows XP bersifat multi user, dimana kita bisa membuat beberapa user dan tiap-tiap user dapat login kedalam windows dengan account masing-masing dan  meyimpan berbagai setingan dan data pada folder user tersebut. Pada windows XP lokasinya terdapat pada C:\Documents and Settings\(nama-user) dan untuk memaksimalkan management user account, kita harus menggunakan NTFS file sistem pada Windows XP yang kita gunakan.

Bagaimanakah cara membuat dan me-manage user account di Windows XP ini?

Terdapat berbagai cara yang bisa kita lakukan, mulai dari mengakses lewat control panel, computer managemet, dan yang paling simple menurut saya adalah dengan mengaksesnya melalui perintah RUN di start menu, berikut caranya:

  1. Klik Start - Run,  ketik : control userpasswords2 kemudian tekan enter.
  2. Akan muncul jendela User Accounts seperti gambar di bawah:


  3. Untuk menambahkan user baru, klik tombol Add, lalu isi User Name kemudian klik Next,
  4. Langkah selanjutnya adalah memasukkan password user tersebut atau dapat langsung klik next apabila kita tidak ingin menggunakan password.
  5. Pada jendela selanjutnya akan muncul pilihan untuk menentukan level acces pada user tersebut seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

  6. Terdapat beberapa level access yang bisa kita berikan, untuk user biasa kita pilih aja tipe users atau power users, untuk akses yang lebih terbatas bisa diset sebagai guest, sedangkan apabila hendak diberika full akses kita pilih Administrator.  Untuk tipe user yang lain, silahkan tanya aja mbah google :)  angan lupa klik Finish - Selesai
  7. Apabila hendak memanage user yang sudah ada, pilih user yang dikehendaki kemudian klik properties pada jendela user account seperti pada gambar no 1 diatas.
Demikianlah cara singkat membuat user accounts di windows xp dan me-manage / memberikan level akses ke user-user yang telah ada pada komputer kita. Selamat mencoba..

Selasa, 08 Desember 2015

5 Langkah Mudah Mengatasi Artikel Yang Tidak Bisa Copy Paste Dengan Ms. Word

5 Langkah Mudah Mengatasi Artikel Yang Tidak Bisa Copy Paste Dengan Ms. Word

 

Assalamu'alaikum…

            Jika sebelumnya saya telah berbagi kepada sobat sekalian Mengatasi Blog Yang Tidak Bisa Di Copast, dan itu setiap Search Engine beda semua caranya. Dan ternyata cara tersebut tidak ampuh buat blog yang memasang CSS Scipt. Namun kemarin saya menemukan cara baru dari blog sebelah untuk dapat copy paste artikel yang tidak bisa klik kanan copast, tentu saja pasti ada blog yang memakai CSS Script. Dan Cara yang saya ingin tunjukan ini memang di khususkan Jika Scirpt pada blog itu tidak bisa di disabled pada Search Engine sobat.

            Sobat tau Ms. Word adalah aplikasi yang digunakan untuk mengolah kata alias mengetik sebuah kata. Namun ternyata Ms. Word ternyata dapat menjadi alternative buat sobat yang ingin copast dari Blog/website yang terproteksi CSS Script dan sobat ingin meng-copast-nya. Oke langsung saja ya disimak.. :

1.         Buka Artikel yang tidak bisa di Copast.

2.         Pilih menu File atau tulisan Firefox – pilih Save Page As – lalu pilih pada "Save As Type" nya – "Web page, Complete".. dan simpan file tersebut sesuai keinginan sobat. (saya contohkan saya simpan di desktop Laptop saya).


3.         Setelah terdownload klik kanan pada file yang bergambar MozillaOpen WithMicrosoft Office Word . Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah :


4.         Jika ada tulisan "Some of the files in this web pages aren't in the expected location……" klik saja yes .

5.         Dan tarrrraaa…. Maka artikel di web tadi telah ada di Word deh…. :D

            Jika sudah sobat coba, pasti isinya acak-acakan, mungkin no problem, yang penting dapat meng-copast artikel yang kita suka… ^^v

            Sebenarnya yang saya baca dari sumber terdapat cara lain, yaitu dengan cara manual menghilangkan perintah javascript yang memproteksi halaman tersebut dengan program "notepad", web editor dsj, namun cara ini cukup merepotkan dan mengharuskan pengguna untuk mengerti sedikit bahasa html.

            Jadi mungkin itu saja berbagi pengetahuan tentang 5 langkah Copast Artikel yang di Proteksi Dengan Ms. Word . semoga cara diatas bermanfaat ya, mohon maaf jika ada salah kata dan penjelasan yang kurang bekenan, terima kasih atas kunjungannya.. ^^

Selamat Mencoba !!


Wassalamu'alaikum…
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com